Melihat Seni Ukir Khas Batak di Pasar Wisata Desa Ambarita Samosir Sumatera Utara

- Minggu, 12 Februari 2023 | 21:30 WIB
UKIRAN KHAS BATAK - Tolga Siahaan (57) membuat kerajinan ukiran khas Batak dari kayu Humbang di Kios Pasar Wisata Dermaga Siallagan, Desa Ambarita, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara.  (KLIKTIMES.COM/HAYU YUDHA)
UKIRAN KHAS BATAK - Tolga Siahaan (57) membuat kerajinan ukiran khas Batak dari kayu Humbang di Kios Pasar Wisata Dermaga Siallagan, Desa Ambarita, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara. (KLIKTIMES.COM/HAYU YUDHA)

KLIKTIMES.COM | SAMOSIR - Puluhan wisatawan berhati-hati menuruni kapal wisata usai mengarungi danau Toba yang berlabuh di Dermaga Desa Ambarita, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, Jumat (10/2/2023). Kemudian mereka berjalan melintasi sejumlah kios wisata yang menjual aneka suvenir.

Di tengah keramaian pedagang menjajakan suvenir, seorang pria nampak sibuk mengukir sebuah kayu. Dia adalah Tolga Siahaan (57) , Ketua paguyuban pengukir di Desa Wisata Ambarita. Tangan terampilnya lihai menggunakan sejumlah alat untuk membentuk kayu Humbang menjadi tongkat Panaluan khas Batak.

Ia mengatakan aneka kerajinan ukir kayu khas Batak yang dibuatnya ini dijual paling murah Rp 150 ribu dan paling mahal hingga Rp 5 juta. "Saya sudah sejak tahun 1996 membuat ukiran kayu ini, motif-motinya seperti ini, khas Batak. Ada Patung Batak Idup, Tongkat Panaluan, Topeng Batak dan Rumah Adat Batak," jelasnya pada kliktimes.com

Untuk mencari kayu bahan kerajinan, Tolga Siahaan mengaku harus mendatangkan dari luar Samosir. "Di Samosir ini tidak boleh sembarangan menebang pohon, harus berhati-hati, makanya saya harus mencarinya dari luar Samosir," ungkapnya.

Lebih lanjut ia mengatakan untuk menjual karyanya sangat bergantung pada kedatangan wisatawan yang berlabuh di dermaga wisata Siallagan desa Ambarita. "Kalau per harinya tidak ada kepastiannya, kadang nol, tapi kalau pas ramai bisa menjual beberapa pasang patung," jelasnya.

Tolga menyebut keberadaan kapal feri yang mengangkut wisatawan yang menaiki mobil dan sepeda motor turut mempengaruhi penjualan pedagang suvenir di kawasan tersebut. "Nah itu problemnya, sekarang banyak wisatawan bermobil dan sepeda motor naik feri, tidak berlabuh di dermaga ini. Di sana (pelabuhan) juga ada penjual suvenir," tutupnya. (HAYU YUDHA/afk)

Editor: Anggi Dwi Anggraeni

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Melihat Kampung Bunga Grangsil di Kabupaten Malang (1)

Sabtu, 25 Februari 2023 | 18:11 WIB
X