Oleh Anang Maret Tri Basuki
SALAH satu dari seratus album musik dalam buku ini adalah album berjudul Keroncong Tempo Doeloe Galian Bung Karno yang dimainkan oleh Orkes Karya Nada. Salah satu penyanyi dalam buku ini disebut oleh Bung Karno, yaitu Netty van Bostraten. Penyanyi kelahiran Klaten tahun 1921, Netty yang berdarah Suriname-Jawa diundang oleh Bung Karno di Istana Bogor tahun 1964 dalam rangka menyambut acara Bintang Radio.
Kepada Netty, Bung Karno mengaku menyukai suara Netty.Piringan hitam Netty tetap dibawa Bung Karno saat dibuang di Digul dan Bengkulu. Selang dua tahun kemudian, Bung Karno mengirim surat kepada Netty dengan kop Presiden Republik Indonesia; Saja ijinkan sdr.Netty membuat gramophone-records daripada lagu-lagu kerontjong asli galian saja.-Bogor 28 Djuli 1966-Soekarno. Tahun 1968 dua buah long play-nya dirilis RCA Indonesia dengan judul Keroncong Tempo Doel Galian Bung Karno yang berisi 24 lagu.
Kemudian pada tahun 1984, long play tersebut dipindahkan ke pita kaset oleh perusahaan rekaman PT Varia Nada Utama dengan judul yang sama. Tentu bukan sebuah kebetulan jika Bung Karno memiliki perhatian pada music keroncong terlebih menggali music keroncong.
Dalam pidato kenegaraan Bung Karno tanggal 17 Agustus 1959 melalui Manipol Usedk dibakarnya semangat pemuda Indonesia.katanya pemuda Indonesia haruslah anti imperialisme-kolonialisme. Jika pemuda Indonesia mengaku anti imperialisme-kolonialisme, maka itu berarti mereka harus anti pula terhadap semua bentuk imperialisme, dalam hal ini kebudayaan.
Baca Juga: Jreng ! Solo Keroncong Festival 2022 Dimulai
Kebudayaan barat harus diganyang, dihancurkan, dan sebagai tindakan lanjut adalah membangun kebudayaan nasional dengan menggali nilai-nilai yang pas menurut kepribadian bangsa. Dalam pidato tersebut, Bung karno secara langsung menghantam irama rock dan cha cha cha, mode-musik yang sedang popular waktu itu, yang notabene disebutnya sebagai ngak ngik ngok tersebut. Boleh jadi inilah latar belakang Bung Karno menggali music keroncong.
Artikel Terkait
Mengairahkan Kembali Musik Keroncong Kota Blitar
Kusbini: Seniman Musik Keroncong Tiga Zaman
Solo Keroncong Festival 2022
Jreng ! Solo Keroncong Festival 2022 Dimulai
Ziarah ke Makam Bung Karno di Kota Blitar, Pangdam V Brawijaya Mengaku Terkesan