Nyanyian Malikan ll :Tujuh Bagiannya

- Jumat, 27 Januari 2023 | 16:42 WIB
Pantai Malikan Papuma Jember (HO/KLIKTIMES.COM)
Pantai Malikan Papuma Jember (HO/KLIKTIMES.COM)

Bening Siti Aisyah

Ialah ruh sang ular yang tak terkenang,
Yang kau kira sudah terbelah
Tubuhnya menjadi tujuh bagian.
Dan ditenggelamkan enam bagian tubuhnya
Di kedalaman pusaran, sedangkan
Satunya hilang, kau bawa pulang
Sebagai ganti makan malam.

1.Berbahagialah kau, Sri Wulan.
Barangkali akan sampai beritanya dengan terlambat.
Tentang dongeng purba yang dinyanyikan sedalam
palung Laut Malikan.Manakala nyala sorot matahari
yang sedang kibang-kibut; sinarnya melimbur
di antara serabut akar-akar pandan pudak yang
berbanjar, menjalar, melintang, dan membentang pada
tiupan doa para penyair tua yang penuh aral.

2.Berbahagialah kau Sri Wulan.
Boleh jadi di antara para ular yang bersandiwara;
di dalam karang itu; mereka tengah mendirikan
singgasana dengan kebakaran air liur sebagai pondasi.
Ah, mereka hanya takut jikalau ketahuan dewa-dewi
yang sedang asyik menyamar. Sebab telah kau
ketahui tubuh maha raja ular telah terpenggal
menjadi tujuh bagian saat langit muram.Sepotong
tubuhnya diketahui hilang.Mengendap di jagatmu
seabad lamanya.

3.Berbahagialah kau Sri Wulan.
Ketika dimintanya renyut dalam jantungnya.Kiranya
hanya jarum milik Raja Mina yang perkasa, yang
sanggup memanggil-manggil gugus bulu babi dari
lambung bumi. Berulang kali seorang lelaki bersisik
perak memancing di sini; kail emasnya sungguh lain
daripada yang lain.Kesekian kalinya ditarik karang
itu membentuk pulau, sementara itu di tengah Laut
Malikan sepasang kekasih berciuman hingga
tenggelam.

Baca Juga: Nyanyian Malikan ll: Suara Buana

Bening Siti Aisyah lahir di Gresik, 7 Maret 1996. SD sampai SMA dihabiskan di Gresik. Dia merupakan alumni Universitas Jember Fakultas Ilmu Budaya sub Jurusan Linguistik. Tahun 2014 menerbitkan buku puisi pertama dengan judul Perohong. Tahun 2018 menjadi salah satu pemenang penulisan puisi di Peksimida (Pekan Seni Mahasiswa Daerah) Jawa Timur. Tahun 2020 puisinya turut serta dalam buku Kutulis Untukmu (buku puisi antologi Bersama enam komunitas sastra Wanita). Beberapa puisinya juga tersiar di koran Kompas. Kini bekerja sebagai tenaga pendidik di SMA Unggulan Berbasis Pesantren Amanatul Ummah Pacet Mojokerto.

Editor: Abdul Malik

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Puisi Kangen (4)

Senin, 5 Juni 2023 | 13:14 WIB

Puisi Kangen (3)

Senin, 5 Juni 2023 | 13:12 WIB

Puisi Senja di Telaga Unesa

Senin, 29 Mei 2023 | 12:56 WIB

Kangen (2)

Senin, 22 Mei 2023 | 14:30 WIB

Kangen (1)

Jumat, 19 Mei 2023 | 15:32 WIB

Puisi API

Kamis, 11 Mei 2023 | 10:05 WIB

Sesudah Lebaran

Senin, 24 April 2023 | 18:10 WIB

Lebaran

Senin, 24 April 2023 | 17:52 WIB

Nama Keseratus

Senin, 24 April 2023 | 17:40 WIB

Gerimis (5)  

Selasa, 18 April 2023 | 09:03 WIB

Suara Anak Kucing

Selasa, 18 April 2023 | 09:00 WIB

Gerimis (4)  

Selasa, 18 April 2023 | 08:53 WIB

Setengah  kaki jangan  Setengah hati

Selasa, 18 April 2023 | 08:47 WIB

Gerimis (3)

Jumat, 31 Maret 2023 | 20:56 WIB

Gerimis (2)

Jumat, 31 Maret 2023 | 07:40 WIB

Gerimis (1)

Kamis, 30 Maret 2023 | 12:57 WIB

Bulan Suci

Selasa, 28 Maret 2023 | 23:13 WIB

Pulau Madura

Minggu, 26 Maret 2023 | 08:42 WIB

Marhaban Ya Ramadhan

Sabtu, 25 Maret 2023 | 06:16 WIB

Tahun Baru Caka

Kamis, 23 Maret 2023 | 09:59 WIB
X