• Jumat, 29 September 2023

Mencari Bung Sampai ke Lato

- Jumat, 1 Juli 2022 | 09:05 WIB
mencari 1
mencari 1

 

Oleh : Zaeni Boli

Tanggal 28 Juni 2022 di Lato Kabupaten Flores Timur  tepatnya di teras Gereja Stasi Lato diselenggarakan  Pentas Keliling  Pertunjukan Teater Mencari Bung  karya sutradara Silvester Petara Hurit. Produksi dari Ikatan Guru Indonesia (IGI) Flores Timur (FLOTIM) berkolaborasi  dengan  Nara Teater dan Orang Muda Katolik (OMK) Lato.

Malam itu Lato yang memang tak sedingin Hokeng. Di bawah tenda penonton, masyarakat  Lato seolah tak sabar ingin menyaksikan  pertunjukan teater  yang sebelumnya  telah di gelar di Aula Paroki Hokeng. Balai  Rakyat  Mokantarak sebagai bagian dari pentas keliling.  Acara dimulai dengan beberapa sambutan dan juga selingan. Suatu yang tidak biasa mungkin  jika di daerah  lain di Indonesia  tiap daerah  memiliki  ciri khasnya masing-masing begitu pula dengan Flores Timur. 

Akhirnya acara yang ditunggu pun dimulai. Suara sirine meraung-raung memecah kesunyian malam. Mayat-mayat hidup berjalan gontai mempertanyakan  siapa diri ini, dimana kami lalu tak lama mereka menjadi layu dan terkulai lemas. Lalu dihidupkan kembali  oleh air kehidupan. 

Kemudian,pelan-pelan kegelisahan  guru mulai menyeruak bagaimana  persoalan belis menjadi dilema tersendiri bagi guru honerer yang gaji tak pernah beranjak.  Persoalan  operator  sekolah  yang merasa dirinya terzolimi dan curhat-curhat kecil  tentang  nasib guru yang  masih menjadi pekerjaan rumah bagi dunia pendidikan  hari ini. Pendidikan  seolah menjadi pendidikan  perpolitikan. Pendidikan  seolah hanya mengejar ekonomi  dan prestasi  pribadi melupakan  sesuatu  yang urgen.

Oknum pejabat bermain disana membiarkan  masyarakat  tetap miskin  menjauhkan  masyarakat  dari pendidikan  sesungguhnya.  Hingga  akhirnya  orang-orang kalah membutuhkan pahlawan  dari masa lalu seperti  sosok Bung Karno dengan pikiran  pikiran  tentang keIndonesiaan yang  dicita -citakan.

Diakhir cerita kita diajak kembali kepada tradisi  dan apapun masalahnya  tetaplah dalam bingkai NKRI. 

Setelah acara selesai  dilanjutkan  dengan  sesi diskusi. Turut memberikan tanggapan  pada sesi diskusi mantan ketua IGI Frans Berek, yang  sempat menyampaikan bahwa IGI FLOTIM  lahir di  Lato dan  pertunjukan  ini ada bukti eksistensi  IGI di Flotim. Selain itu turut berkomentar  dalam sesi diskusi Paox dari Gusdurian yang menyampaikan  saran-saran berkaitan  dengan  kekurangan  selama pertunjukan. Beliau juga sempat menyatakan  kekaguman atas pementasan  tersebut karena  diadakan di depan gereja dan disaksikan  penonton  lintas generasi. Serta penonton  begitu antusias  menyaksikan  pertunjukan Teater Mencari Bung

 

 

*Guru di SMK Sura Dewa Larantuka, anggota Nara Teater. Menetap di Larantuka Flores Timur Nusa Tenggara Timur.

Editor: Abdul Malik (lik)

Tags

Terkini

Penutupan Festival Kampung Cempluk ke-13

Minggu, 24 September 2023 | 22:36 WIB

Dies Natalis FIB UB ke-14 Anugerah Sabda Budaya 2023  

Minggu, 24 September 2023 | 22:13 WIB

Kemiskinan dan Isu Eksploitasi Anak

Senin, 18 September 2023 | 15:37 WIB

Dungo Dinungo

Jumat, 15 September 2023 | 17:50 WIB

Kebebasan Berpendapat, Hasrat Liar dan Aturan

Jumat, 15 September 2023 | 17:33 WIB

Sanggar Sailendra Gelar Gebyak Wayang Topeng Malangan

Jumat, 15 September 2023 | 17:03 WIB

Puisi, Jatuh Cinta dan Wadah Dalam Proses Kepenyairan

Jumat, 15 September 2023 | 16:16 WIB

Keangkuhan, Proses Belajar dan Euforia

Senin, 11 September 2023 | 18:18 WIB

Dongeng  Terumbu Karang 

Minggu, 16 Juli 2023 | 13:36 WIB
X