KLIKTIMES.COM | MALANG - Mengingat daerah malang yang di kelilingi berbagai gunung lembah dan bukit tak layak kalau bermunculan dan menjamurnya kesenian tradisional yang menggambarkan karakteristik sebuah derah itu sendiri.
Ada beberapa gunung di antaranya adalah bromo, arjuna, kawi dan masih beberapa lagi.
Ideal memang kalo kesenian rakyat semacam bantengan dan jaranan sangat bertumbuh pesat di daerah ini.
Sebab memang cukup saling menunjang dari segi agraris, yang membuat sangat memukau adalah semakin berkembangnya zaman dan teknologi digital semakin pula pesat pertumbuhan kesenian tradisional rakyat tersebut, seakan mereka dengan sendirinya mengikuti alur dari sebuah proses berkembangnya kehidupan dan zaman.
Bantengan dan jaranan dor, seluruh masyarakat mengagumi dan mencintainya entah dari segi keindahan "estetika" Sebuah kesenian itu sendiri yang lahir dari masyarakat dan mengalir begitu saja, jika memang benar begitu bukankah ini sembuah pertanda kembalinya peradaban saat itu. atau mungkin ada semacam tanggung jawab moral sebagai anak bangsa terlebih warisan leluhur khas yang lahir dari daerah malang itu sendiri.
Sebagian masyarakat meyakini bahwa kita "Indonesia" Bukan apa - apa tanpa melakukan sesuatu tentang kedaerahan kita sendiri, karena itu adalah sebagian kunci dari keberlangsungan berkembangnya sebuah daerah.
Seni tradisi sebuah daerah selain wajib di teruskan menurut undang - undang seni dan budaya tradisional adalah polah pikir yang bersumber dari masyarakat.
Maka dari itu sebuah daerah akan dapat maksimal jika memaksimalkan apapun yang ada di daerah itu sendiri karena hakekatnya adalah seni tradisi yang di cintai dan di kembangkan di daerah lain maka dengan demikian kesenian tersebut dapat di terima oleh masyarakat secara luas seperti bantengan dan jaranan dor khas Malang
Yang mulai di lestarikan dan di kembangkan di beberapa daerah seperti
Jombang, mojokerto, kediri, tulungagung, kalimantan dan beberapa daerah lagi di wilayah Indonesia.
Dengan iringan musik yang mengalun secara ritmis memiliki sebuah ciri khas kedua kesenian tradisi khas Malang ini menggunakan beberapa instrumen pengiring yang sangat terkenal di Malang. ada bedug, kendang malangan, angklung malangan, beberapa instrumen tersebut sangat terkenal sampai kepelosok penjuru tanah air.
Kota malang adalah daerah yang tergolong padat akan karya seni pertunjukan terutama di bidang seni tradisi rakyat, maka cukup di maklumi karena Kota Malang tidak memiliki keraton dimana yang cukup di kenal dengan kesenian tradisi bangsawan sedangkan Malang hanya memiliki kesenian rakyat yang lahir dari rakyat di cintai rakyat dan di lestarikan oleh rakyat, tetapi juga perlu kita garisbawahi bahwa bangsawan yang ada di Malang juga mereka yang berangkat dari rakyat yang di pilih oleh rakyat.
Setiap bulan bahkan minggu berjamur kesenian bantengan dan jaranan yang sibuk mengurus Nomor induk kesenian sanggar baru, betapa dahsyatnya minat dan bakat generasi muda pada bidang seni tradisi rakyat bantengan dan jaranan di Kota Malang.
Hal ini harusnya pemerintah daerah sigap dalam mensuport apa yang telah terjadi pada generasi penerus di daerah serta turun tangan, dalam hal ini adalah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan selaku dinas yang membidangi. Selain wajib mendampingi juga perlu mengadakan pengawasan terhadap peningkatan sumberdaya manusianya fasilitas ruang ekspresi dan perizinan pementasan karena semangat para generasi muda yang sayang sekali jika di bendung.
Secara sadar dan sabar mereka generasi muda rela melakukan tidak ada paksaan dari pihak manapun untuk melesatarikan dan mencintai daerah mereka sendiri dalam berkarya dan patut untuk di apresiasi setinggi - tingginya karena banyak daerah yang kesulitan akan hal itu dan bingung untuk memulainya.
Oleh: Arik Sugianto
Artikel Terkait
Jelang Peringatan HUT Ke 24, PNM Terus Bergerak Lewat Program Tanggung Jawab Sosial
Tingkatkan Kapasitas Produksi, Beiersdorf Indonesia Perluas Pabrik Investasi Capai 400 Miliar
Pemkab Jember Didesak Gugat Pebisnis Internet Ilegal yang Pakai Fasilitas Negara
Lengkapi Komposisi Pemain, Arema FC Kontrak Dua Pemain Asing
Kota Batu Raih E-Purchasing Awards Jawa Timur