KLIKTIMES.COM | MALANG- Kelompok mahasiswa Ilmu Komunikasi Praktikum PR 3 yaitu Skydope Creative telah melaksanakan pitching mengenai konsep event yang dilaksanakan di Museum Reenactor Malang, pada kesempatan kali ini kami memaparkan beberapa program kolaborasi yang akan diselenggarakan langsung di hadapan perwakilan reenactor dan dosen pembimbing. Kolaborasi ini terjalin sebagai bentuk dari praktik lapangan guna membentuk Public Relation officer yang terampil.
Pada praktikum kali ini yaitu tentang event management yang dibimbing oleh Pak Jamroji, S.Sos,. M.Comms yang telah membina mata kuliah ini selama 10 tahun. Dari bimbingan beliau banyak kelompok praktikum yang membawa nama harum kampus putih melalui event dan project-projectnya. Seperti contohnya program kolaborasi yang dilakukan oleh kelompok Guys Pro dengan jodipan dengan program “Decofresh Warnai Jodipan” yang berkonsep mengajak masyarakat setempat melalui ketua RW dan RT untuk mengerahkan tukang dan teknisi. Selain itu juga didukung oleh komunitas Mural Malang yang mendekorasi pagar dan tangga-tangga batu di dalam perkampungan. Sejumlah 90 rumah di RW 2 meliputi RT 6, 7 dan 9 menjadi sasaran.
Kini, kawasan Jodipan sudah berubah. Masyarakat lebih mencintai kebersihan dengan tidak membuang sampah ke sungai Brantas karena plengsengannya sudah dicat dan dibersihkan. Tak hanya itu, setiap hari ratusan wisatawan berdatangan ke hanya kampung ini untuk melihat lebih dekat. Program tersebut merupakan hasil project dari mahasiswa Ilmu komunikasi angkatan 2016.

Selama Pitching berlangsung, Skydope Creative memaparkan tentang konsep event yang akan dilaksanakan. Oleh karena itu, Skydope Creative membuat program event yang bekerjasama dengan Museum reenactor untuk meningkatkan ketertarikan masyarakat, khususnya ketertarikan masyarakat RW 01. Program yang akan kami laksanakan mulai dari pra, main hingga pasca event.
Untuk periode pelaksanaan Pra event yaitu pada tanggal 4 Juni 2023. Detail program ini diawali dengan mengadakan seminar yang bertema “Pemanfaatan Media Sosial dan Napak Tilas Kampoeng Sedjarah”. Disini kami mendatangkan influencer “ghozee” untuk menjelaskan tentang pemanfaatan media sosial. Kemudian pada sesi kedua seminar, akan diisi oleh narasumber pak Eko Irawan selaku ketua dari Reenactor. Beliau akan menjelaskan dan mengajak peserta seminar untuk napak tilas melewati rumah bekas markas gerilya dan titik akhir berada di museum Reenactor.
Lalu masuk pada program main event yang dinamai dengan “Djoeang Fest” yang di konsep seperti Malang Tempoe Doeloe akan dilaksanakan pada 23 dan 24 Juli. Program ini yaitu berupa festival yang berlangsung selama dua hari. Dengan rincian pada hari pertama nantinya diisi oleh lomba tari, penampilan dan stand makanan tradisional atau tempoe doeloe yang diikuti oleh 12 stand dari 12 RT yang ada di di Kelurahan Sumbersari. Kemudian untuk hari kedua sekaligus acara penutupan untuk program main event, akan mengadakan pengumuman lomba dan pengundian kupon serta ditutup oleh reka ulang adegan dari anggota Reenactor.
Di akhir rangkaian program yang diadakan pada tanggal 3 Juli yaitu Reformasi Reenactor, event ini sekaligus penutupan dari beberapa rangkaian acara yang telah dilaksanakan sebelumnya. Nantinya mengundang para anggota reenactor untuk mengadakan pembentukan struktur organisasi museum reenactor dan pemutaran after movie selama kegiatan main event berlangsung. Pada saat pitching berlangsung Bapak Jamroji S.Sos,. M.Comms juga mengungkapkan bahwa “Buatlah program-program yang berkelanjutan, sehingga museum ini tetap hidup”, tegas Bapak Jamroji S.Sos,. M.Comms selaku dosen pengampu mata kuliah Praktikum Public Relations 3.

Replika senjata yang ada di museum reenactor malang memang terlihat begitu nyata karena memang dapat dibunyikan dengan petasan sebagai pemicu nya serta dapat dibongkar pasang seperti senjata asli. Hal tersebut menjadi daya tarik dan keunikan dari museum reenactor malang ini. Tak jarang juga replika senjata ditawar dengan harga yang tidak main - main, yaitu sekitar 20 juta-an. Namun memang dari awal niat dari adanya museum reenactor ini hanya untuk mengedukasi masyarakat dan generasi milenial.
Artikel Terkait
Museum Agung Bung Karno, Berikut Informasi Alamat, Tiket Masuk, Jam Operasional dan Koleksi
Museum Musik Indonesia dan Literasi
Resmi Ganti Ketua Baru, Museum Musik Indonesia Didorong Beralih Ke Sektor Bisnis
Indah Arsyad Gelar Pameran Tunggal, Ocean's Whispers di Cemara 6 Galeri - Toeti Heraty Museum
Jemparingan Jawa Hadir Rutin di Museum Brawijaya