• Jumat, 29 September 2023

Jemparingan Jawa Hadir Rutin di Museum Brawijaya

- Jumat, 12 Mei 2023 | 09:43 WIB
Opini Jemparingan Jawa Hadir Rutin di Museum Brawijaya Oleh: Wibie Mahardhika (HO/KLIKTIMES.COM)
Opini Jemparingan Jawa Hadir Rutin di Museum Brawijaya Oleh: Wibie Mahardhika (HO/KLIKTIMES.COM)

KLITKTIMES.COM | MALANG - Induk olahraga PERPATRINJ (Perkumpulan Panahan Tradisional Nusantara Jaya) yang berada di bawah naungan KORMI (Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia) wilayah kota Malang bersama perkumpulan panahan tradisional Jawa Malang Raya LASKAR PANJI SURYANEGARA (Laku Sedherekan Jemparingan Panah Jiwa Sejati Hurip Mulya Maneges Ajining Rasa) terus melakukan syiar pengembangan seni olahraga Jemparingan kepada masyarakat.

Sesuai amanat UU no 11 tahun 2022 tentang Keolahragaan, maka PERPATRINJ Kota Malang dan LPS melakukan sosialisasi seni olahraga hiburan edukatif berbudaya tersebut ke sekolah, universitas, pondok pesantren, kelompok masyarakat dan titik titik ruang publik lainnya. Di antaranya adalah melakukan kerjasama dengan Museum Brawijaya yang berlokasi di Jalan Ijen tepat di pusat kota Malang.

Kepala Pembinaan Mental dan Sejarah KODAM V/Brawijaya, Letkol Inf Joni Ersa mendukung pembinaan Jemparingan ala Jawa tersebut dengan mempersilakan PERPATRINJ Kota Malang dan LPS untuk melakukan gladhen rutin di halaman Museum. Pada kesempatan gladhen persiapan guna mensyongsong Festival Olahraga Rekreasi Masyarakat Daerah (FORDA) se Jawa Timur 27-30 Mei 2023 mendatang, Kepala Pelaksana Sejarah Letkol Kav Tutur Suwantoro menyampaikan bahwa kegiatan Jemparingan Jawa ini linier dengan program Pembinaan Mental dan Sejarah KODAM V/Brawijaya. Yakni tugas untuk melestarikan budaya sesuai jatidiri bangsa dan pembangunan karakter sebagai ksatria patriot tanah air.

Baca Juga: Kepedulian Sosial, Intelektualitas dan Moralitas Dalam Memilih Pemimpin yang Bertanggung Jawab

Jemparingan juga selaras dengan kegiatan menembak dalam militer, khususnya dari segi proses pencapaian sasaran yang memerlukan olah fisik, daya konsentrasi, fokus ketenangan dan nilai perjuangan meraih hasil terbaik. Bahkan menurut Letkol Tutur saat turut mencoba melepaskan anak panah, Jemparingan lebih memiliki kekhasan dan menantang karena menggunakan peralatan natural yang mengasah rasa. Selain pula adanya olah sadar nafas meditatif yang sangat baik bagi kesehatan jasmani dan rohani bagi pemanah tradisional Jawa warisan leluhur tersebut.

Sementara itu Nuriel C Kertopati inisiator, pendiri dan pengurus LASKAR PANJI SURYANEGARA menyampaikan bahwa kegiatan gladhen rutin Jemparingan di Museum Brawijaya ini terbuka untuk umum dan gratis. Peserta tidak dipungut biaya dan cukup memiliki busur (Gandewa) serta anak panah (Jemparing) sendiri. Hal itu terutama karena Gandewa dan Jemparing memiliki sifat personal dan menjadi pusaka bagi para Jemparinger. Latihan bersama PERPATRINJ kota Malang juga diajarkan pula Jemparingan Jawa gaya khas LASKAR PANJI SURYANEGARA Malang Raya yang etik estetik selayaknya “wiraga, wirama, wirasa”.

Gladhen di Museum Brawijaya dilaksanakan rutin setiap hari Rabu dan Sabtu pukul 14.00 – 17.00 WIB. Rencananya ke depan akan dilaksanakan Gladhen Ageng Selapanan atau kegiatan latihan sebulan sekali dengan pakaian tradisional lengkap yang melibatkan tak hanya para pemanah dari Malang Raya, namun juga dari seluruh anggota PERPATRI Nusantara Jaya se Jawa Timur. Bagi para Jemparinger, gladhen di Museum Brawijaya sangat kondusif dengan fasilitas pujasera serta tempat beribadah (Masjid) yang nyaman.

Oleh: Wibie Mahardhika

Adalah RBG Kushariyono Arief Wibowo, Ketua Umum Perkumpulan Panahan Tradisional Nusantara Jaya (PERPATRINJ) Kota Malang.

Editor: Deny Fathur Rahman

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Penutupan Festival Kampung Cempluk ke-13

Minggu, 24 September 2023 | 22:36 WIB

Dungo Dinungo

Jumat, 15 September 2023 | 17:50 WIB

Sanggar Sailendra Gelar Gebyak Wayang Topeng Malangan

Jumat, 15 September 2023 | 17:03 WIB

Musik dan Ruhnya

Kamis, 29 Juni 2023 | 23:04 WIB

Suporter Arek Malang

Minggu, 25 Juni 2023 | 10:06 WIB
X