Oleh Yongki Irawan
Para Pendawa bagian dari bangunan kokoh yang memiliki jiwa Kesatria dalam sebuah dinasti Amarta
Negri yang memiliki konsep untuk mencetak Generasi Tangguh kedepan sebagai bagian dari kesadaran berbangsa dan cinta tanah air. Dibukanya pintu pintu pendidikan pembentukan Karakter, keangkasan, kepolisian, kemaritiman dan pasukan kolojengking .
Dipanggil seluruh anak muda untuk wajib masuk pendidikan karakter bagian dari mempersiapkan mencetak generasi penerus Negri Amarta.
Karena ini belanegara, maka kesadaran para Pendawa dan keturunannya berbondong bondong mendaftarkan putra putrinya untuk dicetak sebagai calon calon pemimpin Negri Amarta, dan semuanya dibiaya oleh Negara serta jaminan masa depan para calon Kesatria impian Negara.
Disisi lain Negri Hastinapura sudah mulai gundah melihat negri Amarta dalam mempersiapkan generasi Z dengan fasilitas lengkap yang semua biayanya ditanggung Negara di Amarta.
Waduh.....ini ancaman bagi masa depan Negri Hastinapura bila tidak bisa mengimbangi pemikiran Negri Amarta dalam mempersiapkan alih generasi Z
Baca Juga: Orasi Budaya NYI PUTUT, DOLINAN BOCAH
Maka dikumpulkan lah semua orang Hastinapura dan diadakan sidang pleno.
Dari hasil sidang pleno kebetulan ada Patih Sengkuni, yang kebetulan juga sering menjadi tumpahan konsultasi para Pendawa.
Sengkuni sangat cerdik banyak ide-ide brilian dan taktik tak terbantahkan.
Membaca kelihaian Sengkuni mempermainkan perwatakannya, Negri Hastinapura menunjuk Sengkuni sebagai seorang Penghypno mensugest to pedia Pendawa dengan keturunannya.
Masuklah Sengkuni sebagai bagian dari dunia pendidikan karakter Negri Amarta, malah Sengkuni sangat disegani di Negri Amarta, ide ide nya sangat cerdas.
Salah satu Ide bagaimana memperkecil Generasi Z Amarta gagal sekolah karakter.
Artikel Terkait
Nyai Putut
Orasi Budaya NYI PUTUT, DOLINAN BOCAH
Nyai Putut & Mitos Mistik
Nyengkuyung Topeng Malangan
Nyai Putut, Tidak sekedar permainan jadul