LOSDVK 90's & Education Cafe present THE BLUES JAMING

- Kamis, 23 Maret 2023 | 09:40 WIB
Blues Jam session with tk_nol_kecil & paul gustaf menjadi satu gelaran reguler event di salah satu cafe baru yang bertempat di Pasar Bareng lantai 2,5 bernama LOSDVK. (HO/KLIKTIMES.COM)
Blues Jam session with tk_nol_kecil & paul gustaf menjadi satu gelaran reguler event di salah satu cafe baru yang bertempat di Pasar Bareng lantai 2,5 bernama LOSDVK. (HO/KLIKTIMES.COM)

KLIKTIMES.COM | MALANG-Blues Jam session with tk_nol_kecil & paul gustaf menjadi satu gelaran reguler event di salah satu cafe baru yang bertempat di Pasar Bareng lantai 2,5 bernama LOSDVK, Selasa, (21/3/2023).

Dua musisi blues ini sendiri adalah personel dari band Makaryoman yang namanya sudah tidak asing lagi di telinga penikmat musik di kota Malang.

Berbicara mengenai konsep cafe, LOSDVK mempunyai konsep yang unik dibanding cafe pada umumnya. Paduan tema garden, roots, gipsy, dan 90's menjadikan kesan cafe ini lebih homie.

Pengunjung serasa di bawa kembali pulang dan bernostalgia pada tahun 90 an dimana tahun tersebut merupakan tahun keemasan bagi musik dan pergaulan anak muda yang santai namun berbatas.

Selain itu, anak-anak muda di sini mempunyai visi dan misi pada dunia edukasi. Digawangi 3 pemuda tangguh Bayu, Recksa dan Fajar mereka membuka kelas bahasa Inggris, kelas seni, mengaji, sablon cukil dan barista yang dibuka khusus untuk anak-anak usia dini di perkampungan Bareng dan sekitarnya.

Baca Juga: Pasar Krempyeng Kampung Heritage Talun : Metamorfosa Pasar Kuno yang Bertahan hingga Kini

(HO/KLIKTIMES.COM)

"Kami memang membidik anak-anak karena mereka ibarat bibit yang harus di sirami, dipupuk agar tumbuh menjadi manusia yang berguna setidaknya bagi dirinya sendiri, mas", ungkap Reksa.

"Mengingat banyaknya generasi strawbery di era ini, kalo bukan dari kita yang mencegah mau siapa lagi? Kita tau pengaruh gadget dan lingkungan saat ini sangat cepat, mudah sekali mereka mendapatkan informasi apapun saat ini secara direct dan tanpa filter," ujar Reksa mewakili dua rekannya.

Peserta didik disini tidak dipungut biaya sama sekali. "Kami tau masih banyak keluarga yang harus bangkit kembali setelah terdampak pandemi beberapa tahun lalu, belajarnya disini santai kok mas, anak-anak biar gak jenuh juga. Ya, siapa tau bakat mereka bisa terasah disini dan menjadi enterpreneur. Tujuan kami hanya itu sih, kan tidak semua bakat diajarkan di sekolah. Bukan berarti sekolah tidak baik, sama sekali enggak. Kami hanya jadi booster saja supaya anak-anak ini kelak lebih mandiri dan tangguh,” urai Reksa.

"Kami tidak memungut biaya apapun, hanya bagi mereka yang mau dan yang mampu kami minta satu saja bibit tanaman dimana nanti mereka juga yang akan merawat tanaman mereka sampai tumbuh. Masing-masing tanaman akan diberi nama sesuai yang mereka inginkan,” pungkas Bayu.

Editor: Abdul Malik KT

Tags

Artikel Terkait

Terkini

AI dan Budaya Kampung Pedesaan

Senin, 5 Juni 2023 | 09:36 WIB

Revitalisasi Sepak Bola Kota Malang

Kamis, 1 Juni 2023 | 20:04 WIB

Pancasila, Kebudayaan, dan Bina Bangsa

Kamis, 1 Juni 2023 | 12:05 WIB

Pertumbuhan Jaranan dan Bantengan di Malang

Rabu, 31 Mei 2023 | 09:34 WIB

Pendidikan Yang Berpihak Pada Peserta Didik

Selasa, 30 Mei 2023 | 09:19 WIB

Hobbes, Strategi Perubahan Sosial dan Rawon

Senin, 22 Mei 2023 | 14:39 WIB

SMK Sura Dewa Menyadari Pentingnya Literasi

Sabtu, 20 Mei 2023 | 23:50 WIB

Karya Seni, Penjara dan Terciptanya Kebudayaan

Kamis, 18 Mei 2023 | 22:18 WIB

RUNAPHORIA: Wahana Ekpresi Runa

Kamis, 18 Mei 2023 | 21:35 WIB

Hidup Yang Begejekan

Kamis, 11 Mei 2023 | 10:08 WIB
X