KLIKTIMES.COM|JAKARTA- Perputaran ekonomi yang mulai membaik dan menggeliat, memicu traffic jalan tol yang naik tajam. Bahkan terjadi kenaikan hingga tiga kali lipat sejak Indonesia mampu mengatasi pandemi Covid-19 di awal tahun 2022.
Traffic jalan tol saat ini sudah sekitar 60 ribu kendaraan. Sedangkan pada saat pandemi Covid-19, angkanya di bawah 20 ribu kendaraan.
Menteri BUMN, Erick Thohir meyakini investasi jalan tol dapat membuka pertumbuhan ekonomi yang luar biasa untuk sekitarnya. Salah satunya adalah pertumbuhan ekonomi dari keberadaan kebutuhan listrik saat pembangunan jalan tol.
“Dalam kondisi apapun, pembangunan infrastruktur harus terus berjalan,” tegasnya.
Menurutnya, skema kerja sama investasi antara Indonesia Investment Authority (INA) dengan Waskita Karya beserta anak perusahaannya PT Waskita Toll Road membuktikan bahwa infrastruktur bisa dibangun dengan investasi, dan yang terpenting, tanpa utang.
Dengan demikian, lanjutnya, dari sisi posisi di neraca pun lebih baik serta tidak menjadi beban perusahaan BUMN yang mendapat penugasan.
Baca Juga : Jokowi: Butuh Akal Kancil Hadapi Krisis
“Di tengah krisis global yang berpengaruh pada nilai tukar mata uang antar negara, pembangunan infrastruktur idealnya memang menggunakan dana investasi, dan tidak dari pinjaman,” tuturnya.
Oleh karena itu, Erick mengapresiasi keterlibatan banyak pihak yang berkolaborasi dan bersinergi untuk mendukung kapasitas dana sehingga investasi INA berjalan maksimal dalam mempercepat infrastruktur jalan tol di Tanah Air.
Sementara itu, Direktur Utama Waskita Karya, Destiawan Soewardjono optimis traffic di jalan tol akan terus meningkat seiring kondisi yang mulai membaik di Indonesia.
"Sekarang ini trennya setelah kondisinya mulai membaik, kenaikannya luar biasa," ujar Destiawan.
Selain itu, jaringan Tol Trans Jawa telah menguntungkan masyarakat dari sisi transportasi, baik untuk perjalanan jarak dekat di wilayah Jawa Tengah maupun jarak jauh dari Jakarta menuju Jawa Timur sudah menjadi moda transportasi baru dan nyaman. (Ell)