KLIKTIMES.COM | MALANG - Kurikulum merdeka belajar benar benar dilakukan oleh Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Pandaan. Hal itu terlihat saat 355 murid SMPN 1 Pandaan yang jauh jauh dari Pandaan ke Kabupaten Malang untuk menyelami langsung batik tulis yang ada di rumah produksi batik tulis Lintang di desa Ngijo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Rabu (25/01/23) siang.
Sebelum praktek, ratusan Pelajar kelas VII ini diberikan pengetahuan secara teori terlebih dahulu. Setelah diberi teorinya, masing-masing pelajar diberikan kesempatan membuat pola dengan teknik tulis mencanting ke kertas. Kemudian para pelajar ini juga diajarkan dan berpraktek untuk mewarnai dari pola batik yang dibuat masing-masing pelajar.
Dibimbing oleh beberapa pembatik serta beberapa mahasiswa yang magang di rumah produksi Batik tulis Lintang itu, ratusan siswa-siswi itu dibagi menjadi beberapa kelompok.
Setiap kelompok beranggotakan 10 orang setiap siswa diberikan kesempatan bergotong royong mulai dari pembuatan pola motif, hingga mewarnainya.
Seorang pelajar SMPN 1 Pandaan, Yuda Ari Mukti mengatakan jika dirinya sangat senang dengan kegiatan kali ini. Ternyata membatik memerlukan ketelitian dan kesabaran. Hal itu yang membuat membatik susah di mata anak muda seperti dirinya.
"Yang susah itu ketika membuat pola dan membuatnya tepat tersambung satu pola dengan pola lainnya. Harus teliti dan sabar," ungkap Yudha
Selain itu, ia juga senang karena dari batik tulis ini, dirinya menjadi tahu bahwasanya batik tulis harus dilestarikan.
"Kita jadi tahu bahwa budaya membatik ini harus dilestarikan. Tadi yang paling sulit adalah melukis dengan canting, " ungkap Yudha.
Lain halnya dengan Stefa, pelajar kelas VII ini mengaku telah mengetahui batik sebelumnya dari tayangan di internet dan televisi. Ia pun tahu bahwa batik itu merupakan bagian dari warisan budaya Indonesia.
"Kalau tahu dari televisi dan internet biasanya, cuma kalau langsung membatik baru kali ini. Agak susah, apalagi buat motif dan mewarnainya, perlu kesabaran dan ketelitian," ucap Stefa.
Sementara itu, koordinator guru SMPN 1 Pandaan Narto menjelaskan, kunjungan ke Batik Lintang dan praktek membatik ini diperuntukkan untuk siswa-siswi kelas VII SMPN 1 Pandaan. Dimana ada 355 pelajar dan 25 guru pengajar yang dilibatkan.
"Ini rangkaian kegiatan Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila atau P5 itu amanah dari kurikulum belajar. Tujuannya adalah menumbuhkan karakter profil pelajar Pancasila," kata Narto.
Narto menambahkan, di P5 yang diterapkan di sekolah ada tiga tema yang diambil, dimana tema kedua ini kearifan lokal yang akhirnya memilih batik sebagai bagian dari implementasi program dari Kurikulum Merdeka Belajar.
"Kearifan lokal yang kita ambil ini batik, karena kita ingin menjadi pelestari batik sendiri. Kemudian yang kita ambil juga dari proyek ini kita bisa mengembangkan dimensi pelajar pancasila adalah gotong royong," paparnya.
Artikel Terkait
Cerpen Hikmah Di balik Teralis Besi
Marselino Ferdinan Terbang ke Belgia, Berikut Klub yang Bakal Disinggahinya
Museum Kota Tebing Tinggi, Berikut Informasi Alamat, Tiket Masuk, Jam Operasional dan Koleksi
Buku Tamu Musium Perjuangan