Kandang Singa Hancur Akibat Serangan Oknum Aksi Arek Malang Bersikap, Manajemen Arema FC Masih No Comment

- Minggu, 29 Januari 2023 | 14:43 WIB
BAKAR - Massa aksi yang mengatasnamakan Arek Malang membakar barang-barang di depan Kandang Singa, official store Arema FC, Kota Malang, Minggu (29/01/2023).  (KLIKTIMES.COM /YONA)
BAKAR - Massa aksi yang mengatasnamakan Arek Malang membakar barang-barang di depan Kandang Singa, official store Arema FC, Kota Malang, Minggu (29/01/2023). (KLIKTIMES.COM /YONA)

KLIKTIMES.COM|MALANG- Manajemen Arema FC belum berkomentar soal insiden kericuhan di Kandang Singan usai ricuh demo ratusan massa yang mengatasnamakan Arek Malang Bersikap, Minggu (29/1/2023).

Massa datang dengan menggunakan atribut serba hitam dan membawa beberapa pasang poster bertuliskan usut tuntas Tragedi Kanjuruhan.

Saat massa aksi datang, manajer tim Arema FC, Wiebie Dwi Andriyas juga hadir keluar kantor untuk menemui massa aksi.

Baca Juga: Kronologi Ricuh Demo Arek Malang Bersikap di Kandang Singa, Kantor Arema FC Rusak Kena Lemparan Batu

Namun entah mengapa, komunikasi dua arah sepertinya buntu. Hingga akhirnya emosi massa aksi memuncak dan kemudian mereka melancarkan serangan ke arah kantor Arema FC dan melemparkan semua benda keras ke arah official store Arema FC.

Beragam batu dan kayu yang dilemparkan itu mengenai manager tim Arema FC, Wiebie Dwi Andriyas dan salah seorang satpam kantor Arema FC.

Beberapa anggota massa aksi juga sempat bersitegang dengan pihak kepolisian yang hendak mengamankan massa aksi Arek Malang Bersikap.

Baca Juga: Oknum Arek Malang Bersikap Serang Kandang Singa, Update Kondisi Demo Berakhir Ricuh: Sejumlah Orang Terluka

Salah seorang massa aksi yang tak mau disebutkan namanya, dalam orasinya mengatakan jika massa aksi menyadari bahwa lingkungan internal mereka sangat banyak kesalahan dan kekurangan, hingga menyebabkan perjuangan usut tuntas Tragedi Kanjuruhan menjadi sangat lemah.

Beragam faktor yang menyebabkan lemahnya perjuangan arek-Arek Malang untuk mencari keadilan, disebabkan banyak orang di dalamnya tidak kompeten sesuai bidangnya.

"Kami Arek Malang menyadari bahwa lingkungan internal kami sangat banyak kesalahan dan banyak kekurangan, yang kemudian menjadikan perjuangan usut tuntas Tragedi Kanjuruhan menjadi sangat lemah. Faktor-faktor yang menyebabkan lemahnya perjuangan di antaranya orang-orang yang tidak kompeten sesuai bidangnya,” ungkap salah seorang orator mewakili massa aksi, Minggu (29/01/2023).

Baca Juga: Ingin Pacu Adrenalin? Coba Saja Sensasi Wisata Event Buru Babi di Sumatera Barat

Selain itu, sikap empati manajemen Arema FC yang tidak berperan aktif mendampingi keluarga korban serta memperjuangkan keadilan justru melanjutkan pertandingan di kompetisi Liga 1.

“Untuk dijadikan perwakilan Arek Malang mengaku mewakili Arek Malang dan juga sikap empati manejemen Arema FC di bawah PT Arema karena tidak berperan aktif mendampingi keluarga korban Tragedi Kanjuruhan dan memperjuangkan keadilan, namun justru melanjutkan pertandingan lanjutan pada kompetisi Liga 1," lanjutnya.

Halaman:

Editor: Nur

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Teddy Minahasa Dituntut Hukuman Mati

Kamis, 30 Maret 2023 | 14:13 WIB

Mantan Ketua KY Jaja Ahmad Dibacok di Bandung

Rabu, 29 Maret 2023 | 00:41 WIB
X