• Jumat, 29 September 2023

Gabung Aksi Kamisan, Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan Tolak Renovasi Stadion Kanjuruhan

- Kamis, 8 Juni 2023 | 19:16 WIB
TOLAK RENOVASI - Sekitar seribu massa aksi kamisan menolak renovasi Stadion Kanjuruhan dalam aksi di depan Balai Kota Malang, Kamis (8/6/2023).  (KLIKTIMES.COM/HAYU YUDHA)
TOLAK RENOVASI - Sekitar seribu massa aksi kamisan menolak renovasi Stadion Kanjuruhan dalam aksi di depan Balai Kota Malang, Kamis (8/6/2023). (KLIKTIMES.COM/HAYU YUDHA)

KLIKTIMES.COM | KOTA MALANG
Sejumlah keluarga korban meninggal Tragedi Kanjuruhan mengikuti Aksi Kamisan bersama sekitar seribu massa aksi dari suporter dan mahasiswa di Bundaran Tugu Kota Malang, Kamis (8/6/2023).

Mereka menolak rencana renovasi Stadion Kanjuruhan Malang yang menjadi tempat kejadian perkara meninggalnya 135 suporter.

USUT TUNTAS - Keluarga korban, Bambang Lesmono berorasi.
USUT TUNTAS - Keluarga korban, Bambang Lesmono berorasi. (KLIKTIMES.COM/HAYU YUDHA)

Salah seorang perwakilan yang putrinya menjadi korban meninggal dunia, Bambang Lesmono mengatakan turut serta dalam aksi tersebut untuk berjuang menuntut keadilan.

"Kita gempur keadilan sampai titik darah penghabisan. Jangan sampai bukti dari Kanjuruhan dibongkar! Ingat janji para DPR, mana tanggungjawabnya? Sembilan bulan kita dilupakan, digantung, ini adalah nyawa bukan ludruk," ungkapnya.

Baca Juga: Berita Foto : Menengok Stadion Kanjuruhan, 8 Bulan Paska Tragedi

TUNTUT KEADILAN - Massa aksi memegang poster.
TUNTUT KEADILAN - Massa aksi memegang poster. (KLIKTIMES.COM/HAYU YUDHA)

Sementara itu perwakilan Solidaritas Masyarakat Sipil, Daniel Siagian menjelaskan Aksi Kamisan yang diikuti keluarga korban tragedi Kanjuruhan tersebut untuk menyuarakan desakan publik bahwa proses penegakan hukum Tragedi Kanjuruhan masih jauh dari keadilan.

"Sebagaimana kita tahu bahwa putusan banding dari tiga terdakwa,, baik dari panpel, security officer dan juga dari polisi itu justru tetap sama. Artinya 1,5 tahun dan ini menjadi satu bukti bahwa proses penegakan hukum Tragedi Kanjuruhan memperkuat impunitas. Kenapa memperkuat impunitas? bahwa sampai hari ini kawan-kawan kita, salah satu keluarga korban yang melaporkan bulan november hingga sampai sekarang belum ada kepastian," jelasnya.

Dia menambahkan renovasi Stadion Kanjuruhan diduga merupakan pengaburan fakta dan penghilangan barang bukti Tragedi Kanjuruhan.

"Rekontruksi bulan Oktober 2022 tidak dilakukan di Stadion Kanjuruhan, tidak pernah dilakukan di Stadion Kanjuruhan. Artinya bahwa ada dugaan pengaburan terhadap fakta, menghilangkan barang bukti, yang jelas bahwa TKP 1 Oktober adalah di Stadion Kanjuruhan. Alih-alih negara memenuhi keadilan, justru hanya dijadikan bahan proyekan," tandasnya.

Baca Juga: FIFA Sebut Tragedi Kanjuruhan, Batalkan Indonesia Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023

Setelah melakukan orasi dari perwakilan massa aksi dan keluarga korban. Massa aksi melakukan long march memutari Alun-alun Tugu sambil menyanyikan lagu-lagu kritikan terhadap pemerintah dan aparat. (Hyu)

Editor: Hayu Yudha Prabowo

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Anies - Cak Imin ke Jember Galang Ulama di Tapal Kuda

Kamis, 28 September 2023 | 18:04 WIB

Partner Summit 2023 , PSSI Dapat Dana Rp 250 Milliar

Kamis, 28 September 2023 | 12:28 WIB
X