Donald Trump Ditahan Atas 34 Tuduhan Kriminal

KLIKTIMES.COM | JAKARTA - Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump ditahan atas 34 tuduhan kriminal pemalsuan catatan bisnis di pengadilan pidana Manhattan pada Selasa sore waktu setempat.

Dakwaan terhadap Trump menuduh mantan presiden itu berusaha merusak integritas pemilu 2016.

Dilansir dari CNN, Jaksa menuduh Trump adalah bagian dari rencana yang melanggar hukum untuk menekan informasi negatif, termasuk pembayaran ilegal sebesar USD130.000 atau sekitar Rp1,9 miliar yang diperintahkan oleh terdakwa untuk menekan informasi negatif yang akan merugikan kampanyenya.

"Alasan Trump melakukan kejahatan pemalsuan catatan bisnis adalah sebagian untuk mempromosikan pencalonannya," tuduh dakwaan tersebut, Rabu (5/4/2023).

Donald Trump tiba di kantor kejaksaan distrik Manhattan di Manhattan bawah, Rabu (5/4/2023) di mana dia ditahan dan dalam tahanan polisi sebelum dakwaannya dibacakan.

Donald Trump selanjutnya akan dibawa ke ruang sidang untuk diadili. Sidik jari Trump diharapkan sebagai bagian dari penangkapan, meskipun masih belum jelas apakah fotonya akan diambil.

Meskioun ditahan, ia diperkirakan tidak akan diborgol. Hal ini disebut karena Trump akan tetap berada di bawah perlindungan penegakan hukum yang konstan.

Trump sendiri selalu membantah kasus ini. Ia menyebutnya bermotif politik karena dirinya hendak mencalonkan diri lagi ke bursa calon presiden 2024.

"WITCH HUNT, karena negara kita yang dulu hebat akan masuk NERAKA!" tulis postingan Trump di media sosialnya.

Dalam update di pengadilan Selasa, Trump pun masih menyangkal semua kesalahan dan pengacaranya mengatakan mereka akan berjuang agar dakwaan dibatalkan. Setidaknya ada total 34 tuntutan kepadanya.

Sebagai informasi, Donald Trump adalah presiden AS atau mantan presiden AS pertama yang didakwa melakukan kejahatan. Ia didakwa terlibat penyuapan bintang film dewasa Stormy Daniels untuk tutup mulut atas affair mereka, menjelang akhir kampanye presiden 2016. (fat)