KLIKTIMES.COM | MALANG - Saat ini Kabupaten Malang memang surplus padi. Bahkan menjadi lumbung pangan nasional. Karena bisa mencukupi kebutuhan padi di daerah lain, terutama wilayah Jawa Timur.
Namun banyaknya bisnis properti perumahan yang berkembang sekarang ini, akan mengancam produktivitas padi menurun. Karena banyak lahan persawahan pertanian, yang beralih fungsi untuk dijadikan lahan properti.
Jika bisnis properti ini terus berkembang, maka luasan sawah untuk tanam padi akan terkikis habis. Produktivitas padi tidak hanya menurun, bahkan juga terancam tidak bisa surplus lagi.
Baca Juga: Awal Ramadan, Keluarga Penerima Manfaat di Kota Batu Terima Bantuan
Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan (DTPHP) Kabupaten Malang Avicenna Medisica Sani Putera, dikonfirmasi juga mengakui. Karenanya harus ada perencanaan dan penggantian lahan sawah, supaya produktivitas dan surplus padi tetap terjaga.
"Memang harusnya ada penggantian lahan. Dan untuk penggantian lahan, harus ada peran serta dari OPD lain," ucapnya.
Dikatakannya, lahan persawahan yang rawan terkikis habis karena berkembangnya bisnis properti, adalah lahan yang ada di pinggiran kota. Seperti Kecamatan Pakisaji, Karangploso, Dau, Pakis, Wagir serta lainnya.
Karena wilayah di perbatasan Kota Malang tersebut, saat ini banyak sekali properti yang berkembang. Selain properti perumahan, juga bangunan lain yang memanfaatkan peralihan fungsi lahan sawah. (ap/fat)
Artikel Terkait
Artis Inisial R yang Terlibat Kasus Rafael Alun adalah Orang Kaya Baru
Rafael Alun 12 Tahun Terima Gratifikasi, Resmi Jadi Tersangka
Siapa Artis Inisial R di Kasus Gratifikasi Rafael Alun? ini Ciri-cirinya
Diskopindag Pantau Kandungan Makanan Takjil Yang Ada Di Kota Malang
Menteri Sandiaga Uno Kupas Film Baru Netflix di Hari Film Nasional