Kasatlantas Polres Malang Viral di Medsos, Karena Bergaya Hedon, Kapolres: Sudah Diklarifikasi Propram

KLIKTIMES.COM | MALANG - Kasatlantas Polres Malang AKP Agnis Juwita Manurung, menjadi sorotan warganet. Bahkan sampai viral di media sosial.

Sorotan warganet, karena menduga dan menganggap perwira pertama Polisi Wanita (Polwan) ini, bergaya berlebihan dan hidup mewah. Pertama video diunggah oleh pemilik akun twitter @Umar_Hasibuan.

'Dear pak @ListyoSigitP ini ada oknum polisi hedon lagi. Moga bisa di cek kebenarannya'. Tulis caption dalam keterangan video yang diunggah.

Baca Juga: Keberadaan MCC Cukup Beri Kontribusi Tekan Angka Pengangguran Terbuka di Kota Malang

Video berdurasi pendek tersebut, menampilkan tangkapan layar gaya hidup AKP Agnis Juwita Manurung. Menggunakan pakaian mewah, diambil dari media sosial Instagram yang bersangkutan dengan nama @agnisjm.

Pakian mewah itu mulai dari kacamata bermerk Dior, tas Gucci Marmont seharga Rp 18 juta, tas Gucci Marmont seharga Rp 21 juta, hingga Sandal Valentino seharga Rp 19 juta, tas Luis Vitton seharga 30 juta, hingga sepeda Specialized seharga Rp 52 juta.

Hingga Minggu malam, unggahan itu mendapat 2011 suka, dan diunggah ulang sebanyak 1050 kali.

AKP Agnis Juwita Manurung, belum merespon ketika dikonfirmasi. Baik melalui sambungan telepon maupun pesan singkat.

Sementara media sosial yang bersangkutan saat ditelusuri sebagaimana disebutkan dalam unggahan video tersebut juga tidak ditemukan.

Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana mengatakan sudah mengetahui unggahan video itu di Tiktok sejak Jum'at (24/3/23).

"Jadi pada hari Jum'at lalu yang bersangkutan sudah lapor ke kami ada akun baru yang memposting video narasi framing tentangnya. Setelah cek videonya, lalu kami lakukan langkah klarifikasi kepada AKP Agnis," ungkapnya.

Kholis mengatakan bahwa Agnis mengklarifikasi narasi yang ada di video tersebut tidak sama dengan faktanya. Klarifikasi itu juga disampaikan kepada Propam Polres Malang dan Propam Polda Jawa Timur pada Minggu (26/3/23) kemarin.

"Setelah kami mendengarkan klarifikasi dan lakukan verifikasi, ternyata memang barang-barang yang dimiliki berbeda, tidak sama mereknya. Tidak seperti yang digambarkan di video itu," tuturnya.