KLIKTIMES.COM | KOTA MALANG - Ratusan driver ojok online yang tergabung Malang dalam Malang Online Bersatu (MOB) menggelar aksi demontrasi di bundaran Tugu, Kota Malang, Senin (18/9/2023).
Massa aksi menuntut aplikator menjalankan keputusan menteri dan gubernur Jatim tentang tarif dasar online sebesar Rp 3.800.
Salah seorang peserta aksi, Gunadi mengatakan massa aksi berasal dari Kota Batu, Kabupaten Malang dan Kota Malang menuntut kesejahteraan.
"Kami menuntut kesejahteraan kami, ini keputusan Menteri, keputusan Gubernur tentang tarif dasar online yang nilainya Rp 3.800 itu sudah berapa bulan tidak dipatuhi aplikator," ungkapnya.
Tidak dijalankannya keputusan tarif dasar online ini membuat driver ojek online sangat dirugikan, apalagi driver dihadapkan dengan kenaikan harga BBM dan biaya perawatan kendaraan .
"Ini sebenarnya sudah menyengsarakan kami sebagai driver ojek online. Untuk BBM, keperluan kendaraan, biaya perawatan dan lain-lain itu sudah meningkat drastis. Tapi tarif kita tetap di angka di bawah Rp 3.800, bahkan kadang cuma Rp 3.000," kata Gunadi.
Baca Juga: Personel Lapas Malang Gagalkan Penyelundupan Paket Ganja Melalui Pelemparan
Dalam aksi ini, massa aksi menuntut pemerintah dan wakil rakyat untuk melakukan pengawasan pada aplikator untuk menerapkan tentang tarif dasar bawah Rp 3.800.
"DPRD dan Pemerintah Kota untuk segera mengawasi, menerapkan tarif dasar bawah Rp 3.800 ini, poin yang terpenting itu. Kemudian poin lainnya tentang keselamatan driver online, tentang BPJS Ketenagakerjaan," urainya.
Lebih lanjut dia mengatakan untuk saat driver ojek online di Malang Raya ini saat ini sudah banyak, massa aksi juga menuntut untuk aplikator tidak membuka lagi pendaftaran driver ojek online baru.
"Driver ojek online di Malang Raya ini sudah melebihi kapasitas, kita minta aplikator segera menutup untuk pendaftaran baru, daripada menyengsarakan kami," tandasnya.
Wali Kota Malang, Sutaji yang datang menemui massa aksi dari MOB mengatakan akan mengawal dan memfasilitasi tuntutan dari massa aksi. Dia mengajak perwakilan massa aksi berdialog dengan menghadirkan aplikator di Balai Kota Malang
"Saya akan selalu mengawal ini, saya sudah telepon Sekda Provinsi, apa yang seharusnya kita lakukan ketika SK Gubernur belum dilakukan di Bumi Arema yang kita cintai ini?," Katanya lewat pengeras suara. (Hyu/fat)
Artikel Terkait
Seluruh Pegawai Kejaksaan Negeri Kota Malang Melaksanakan Apel Rutin Pagi Ini
Mewujudkan Generasi Berkarakter, STAIMA Tanamkan Nilai-nilai Islam Rahmatan Lil’alamin Kepada Mahasiswa Baru
Kick Off BIAS Tahun 2023 Dimulai, Seluruh Siswa SD Jadi Sasaran
Stabilkan Pasokan Barang Dan Harga, Dinas KPP Lamongan Gelar Gerakan Pangan Murah
Beras Menjadi Tujuan Utama Masyarakat Lamongan di Gerakan Pangan Murah