• Jumat, 29 September 2023

Global Climate Strike Malang, Warga Jabung Tolak Pembangkit Panas Bumi

- Sabtu, 16 September 2023 | 16:57 WIB
GLOBAL CLIMATE STRIKE - Puluhan massa aksi mengikuti aksi Global Climate Strike 2023 di Kota Malang, Sabtu (16/9/2023).  (HO/KLIKTIMES.COM)
GLOBAL CLIMATE STRIKE - Puluhan massa aksi mengikuti aksi Global Climate Strike 2023 di Kota Malang, Sabtu (16/9/2023). (HO/KLIKTIMES.COM)

KLIKTIMES.COM | KOTA MALANG - Puluhan orang dari berbagai kalangan, mahasiswa, pelajar, aktivis, komunitas, pekerja yang peduli terhadap masalah iklim mengikuti aksi Global Climate Strike di Kota Malang, Sabtu (16/9/2023).

Global Climate Strike merupakan gerakan global untuk mendorong pentingnya penanganan krisis iklim yang telah digelar di berbagai penjuru dunia.

Dalam aksi di Malang, massa aksi mengangkat berbagai masalah, seperti pembangunan pembangkit panas bumi yang ada di Desa Jabung, Kabupaten Malang, pencemaran lingkungan akibat pengolahan limbah B3 di area masyarakat Lakardowo, Mojokerto, kenaikan muka air laut yang ada di pesisir utara jawa timur dan persoalan lingkungan lainnya.

Aksi ini dimulai dengan long march dari Parkir barat stadion Gajayana menuju Bundaran Tugu Balai Kota Malang. Sepanjang rute,.mereka melakukan orasi sembari membawa spanduk, poster, dan diakhiri dengan diskusi bersama.

Baca Juga: Kolektif Bumi Butuh Aksi Desak Pemerintah Serius Atasi Ancaman Krisis Iklim

Warga Jabung, Kabupaten Malang, Jibon yang bergabung dalam aksi ini mengatakan menolak pembangunan pembangkit panas bumi di tempat tinggalnya.

"Perusahaan yang akan beroperasi tidak transparan dan minim sosialisasi, warga desa Jabung juga mengkhawatirkan soal dampak lingkungan dan keringnya sumber air jika pembangkit panas bumi itu telah beroperasi," jelasnya.

Dia menambahkan warga berharap proyek pembangkit panas bumi itu bisa dihentikan jika tidak membawa manfaat bagi masyarakat.

Salah seorang penggerak aksi dari kalangan anak muda, Khilmi mengatakan sebagai anak muda ingin memiliki masa depan yang tidak sengsara akibat dampak dari krisis iklim.

"Setidaknya di masa mendatang kami masih bisa minum air bersih, menghirup udara segar dan makan makanan yang sehat. Kami berharap agar pemerintah serius dalam penanganan krisis iklim," ungkapnya.

Dia menambahkan melalui aksi tersebut peserta aksi ingin menuntut para pemimpin dunia khususnya Indonesia untuk segera mengambil tindakan nyata dalam mengurangi emisi gas rumah kaca, memperkuat upaya pemulihan lingkungan, pengelolaan limbah B3 dan transisi energi sejati dengan mendorong demokrasi energi di masyarakat.

"Kegiatan ini juga diharapkan dapat mengajak masyarakat untuk membangun kesadaran bersama dalam penanganan masalah krisis iklim dan mendorong perubahan perilaku dan sistem yang lebih selaras terhadap alam," tutupnya. (Hyu)

Editor: Hayu Yudha Prabowo

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Anies - Cak Imin ke Jember Galang Ulama di Tapal Kuda

Kamis, 28 September 2023 | 18:04 WIB

Partner Summit 2023 , PSSI Dapat Dana Rp 250 Milliar

Kamis, 28 September 2023 | 12:28 WIB
X