Ketelatenan Perajin Anyaman di Magetan: Jalinan Bambu di Balik Hangatnya Silahturahmi

- Rabu, 20 April 2022 | 17:20 WIB
346356c5-4fb7-4c22-8da1-509905563e9d
346356c5-4fb7-4c22-8da1-509905563e9d

KLIKTIMES.COM|MAGETAN- Parcel menjadi tren yang makin marak diberikan di saat hari raya Idul Fitri. Keranjang anyaman dari bambu menjadi salah satu tempat parcel favorit karena bentuk dan tampilannya yang anggun. Melalui keranjang-keranjang anyaman itu juga, hangatnya silahturahmi terjalin antara pemberi dan penerima parcel lebaran. Namun di balik keranjang nan cantik, para perajin di Magetan menganyam dan menjalin bilah-bilah bambu tipis dengan telaten. Dua pekan menjelang Idul Fitri, kesibukan para perajin anyaman bambu di Desa Ringinagung, Kecamatan/Kabupaten Magetan makin meningkat. Pesanan pun tidak hanya pada keranjang parcel, tetapi produk sejenis seperti tempat buah dan tempat tisu juga laris manis.
-
Para perajin anyaman bambu di Desa Ringinagung, Kecamatan/Kabupaten Magetan. Suparno, salah satu pemilik rumah produksi anyaman bambu mengungkapkan bahwa permintaan keranjang parcel meningkat tajam sejak awal Ramadan lalu. Pesanan datang dari berbagai daerah seperti Yogyakarta, Klaten, Surabaya, Mojokerto, Kediri, Blitar, Madiun dan kota-kota lainnya. Tingginya jumlah pesanan membuat para perajin harus bekerja lebih ekstra lagi. Menurut pria 65 tahun itu, peningkatan pesanan mencapai 30 persen. Dalam sehari, mereka bisa menjual 300 hingga 500 buah keranjang parcel. Bentuk yang paling dicari keranjang parcel dan tempat buah, juga tempat tisu dan kotak jajan. Mengenai harga mulai Rp 9 ribu hingga Rp 12 ribu," kata Suparno kepada Kliktimes.com, Rabu (20/04/2022). Tak sekadar keranjang bulat atau persegi, Suparno juga membuat berbagai model kekinian. Termasuk menghiasi keranjang buatannya dengan rotan, maupun anyaman dari bambu tipis. Alhasil membuat parcel yang nantinya di susun di keranjang itu akan semakin menarik.
-
Para perajin anyaman bambu di Desa Ringinagung, Kecamatan/Kabupaten Magetan. Sementara itu salah satu pekerja, Yurinda Kanifah mengatakan bahwa proses pembuatan keranjang parcel tersebut relatif sederhana. Bahan berupa bambu diolah dulu, lalu dianyam dan diberi lis atau tepian dari bambu keras. Setelah jadi baru diberi anyaman hiasan dan lain-lain, nanti jadilah tempat parcel seperti ini, kata Yurinda. Menurut Yurinda, keranjang parcel hanya diproduksi pada saat jelang Lebaran saja. Namun, untuk tempat buah dan tisu tetap dibuat setiap hari. Ada juga produk hiasan dinding, kap lampu, tempat koran, hingga pincuk makan, pungkasnya. (Rin/Ell) Baca Juga:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X