KLIKTIMES.COM|MOJOKERTO- Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) saat pandemi Covid-19 melanda membuat Zuraida Ulfa (35) warga Gunung Anyar Gang 4, Kelurahan Wates, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto berputar otak menghilangkan kebosanan saat melakukan aktivitas di dalam rumah.
”Awalnya bisnis ini karena PPKM waktu itu, bingung mau ngapain. Akhirnya bikin hidroponik," ucap Zuraida saat ditemui di kebun hidroponiknya yang berada tepat di samping kediamannya, Jumat (17/2/2023).
Ia dibantu sang suami Fungki Budipramono (36) kemudian memanfaatkan lahan terbatas di rumahnya untuk bercocok tanam ala hidroponik. Yah, sawi daging atau dikenal pakcoy menjadi pilihan utama mereka mengawali cocok tanam yang kini berujung menjadi bisnis Green Smoothie hidroponik merek "Rolan".
Baca Juga: Hati-Hati Gelombang Tinggi, BMKG Minta Warga di Daerah Pesisir Tetap Waspada
Wanita yang bekerja sebagai farmasi di salah satu rumah sakit swasta ini akhirnya juga berhasil membujuk anak-anaknya untuk mengkonsumsi sayur mayur. Lantaran, sayuran yang kaya serat diolah menjadi minuman jus kekinian dikombinasikan dengan buah-buahan tersebut.
"Nah karena saya ingin anak-anak juga mau makan sayurnya saat panen, akhirnya saya coba meracik resep green smoothie sendiri. Saya cobakan ke anak-anak, loh kok doyan," tutur wanita berhijab ini.
Olahan menu tersebut kemudian digetok-tularkan ke teman-temannya yang anaknya juga mengalami problem enggan makan sayur. Minuman hidroponik tersebut ternyata juga ampuh untuk menyiasati anak untuk mengkonsumsi sayuran.
Baca Juga: Nama Ratu Tisha Trending Usai Jadi Waketum II PSSI, Warganet: Drama Belum Selesai
”Karena jus itu cara enak makan sayuran,” tandasnya.
Zufaida akhirnya mendapat banyak pesanan untuk membuatkan jus sayur dari teman-temannya. Hal itu yang kemudian mendorong dirinya bersama suami untuk mengembangkannya menjadi bisnis rumahan.
Setelah dua tahun berjalan, Zufaida kini telah memiliki puluhan pelanggan tetap. Setidaknya, setiap pekan dia melayani pesanan tetap kepada 55 konsumen. Itu pun belum dari pelanggan harian yang melakukan pesanan rutin berkisar 15 sampai 20 orang.
”Beberapa saya jual ke teman-teman melalui WA (WhatsApp). Walau kami juga ada medsos, tapi lebih cenderung langsung WA,” imbuhnya.
Dibantu suaminya, Fungki yang rela resign dari salah satu Bank BUMN untuk melakukan pemasaran yang kini masih dilakukan di tingkat lokal Kota maupun Kabupaten Mojokerto. Satu botol ukuran 250 mililiter, jus sayur hidroponik dibanderol Rp 8 ribu.
Artikel Terkait
Isra Mi'raj, Ning Ita dan Warga Mojokerto Ngaji Bareng Cak Nun di GOR Seni Majapahit
Viral Mainan Ramah Anak di Alun-alun Kota Mojokerto Dinaiki Pelajar SMP
Viral Video Remaja Naiki Mainan Anak-anak, Pemkot Mojokerto Pastikan Playground Tak Rusak