KLIKTIMES.COM | JAKARTA - Banyak tren kecantikan dan produk perawatan kulit yang berseliweran di platform media sosial dan menjadi perbincangan para pecinta dan pemerhati kecantikan atau beauty enthusiast.
Kendati demikian, dari sekian banyak tren tersebut hanya beberapa yang benar-benar berhasil hingga digandrungi para beauty enthusiast, bahkan masih digemari hingga saat ini meskipun beberapa tren rupanya mengulang tren yang sudah ada sejak beberapa puluh tahun lalu.
1. Gaya rambut "face-framing side part"
Bagi generasi Z, gaya rambut belahan samping yang mencapai bagian pelipis ini sudah ketinggalan jaman dan terkesan tua. Namun, di tahun 2022 pendapat mereka dipatahkan.
Sejumlah pesohor mulai dari pemengaruh hingga aktor banyak yang menata rambut mereka dengan gaya yang sempat menjadi tren di era 80-an ini. Entah ditata dengan gaya kasual santai seperti baru bangun tidur, atau bergaya ikal elegan untuk ke pesta.
2. Skin cycling
Tagar skin cycling sempat menduduki puncak daftar tagar di platform TikTok hingga mencapai 180 juta views. Lantas apa itu skin cycling?
Skin cycling adalah metode perawatan kulit wajah yang diperkenalkan oleh ahli dermatologi dari Amerika Serikat Whitney Bowe. Metode ini berupa siklus empat hari dalam penggunaan skincare.
Diyakini bahwa dengan mendedikasikan malam pertama untuk produk pengelupasan kulit, malam kedua untuk retinoid, kemudian malam ketiga dan keempat untuk produk yang menghidrasi kulit.
Siklus ini dipercaya akan membantu memperbaiki skin barrier dan mendapatkan hasil terbaik dari bahan aktif yang digunakan.
3. SPF
Selama beberapa tahun terakhir, perawatan kulit untuk aktivitas di bawah matahari telah menjadi sorotan dalam industri kecantikan dan perawatan kulit karena risiko kanker kulit.
Namun pascapandemi COVID-19, banyak orang tidak hanya lebih memperhatikan kesehatan tubuh tapi juga kulit. Tren rajin berjemur di bawah sinar matahari rupanya meningkatkan tren tabir surya dengan kandungan SPF yang tinggi.
Konsumen semakin tertarik untuk menggunakan produk anti penuaan dan anti polusi pada kulit mereka, dan SPF menjadi pertimbangan utama mengingat kandungan ini menjaga kulit dari sinar UV yang memicu penuaan dini dan pengerusakan kulit.
Selama lima tahun terakhir, penelusuran untuk SPF sebagai produk perawatan kulit telah meningkat dan khususnya dalam 12 bulan terakhir. Kondisi ini kemudian didukung dengan banyak bermunculannya produk tabir surya dengan SPF tinggi dari industri kecantikan lokal selama 2022.
Artikel Terkait
Chef Devina Berbagi Resep Olahan Butter Cake, Dijamin Endulita
Perampokan Rumdin Wali Kota Blitar Tak Kunjung Terungkap, Arteria Dahlan: Semoga Masyarakat Sabar Menunggu
Drakor The Fabulous, Link Download, Sinopsis, dan Pemeran
Kondisi Terbaru Pelabuhan Merak, BMKG: Kami Menjamin Hari Ini Aman