Oleh Redy Eko Prastyo
KLIKTIMES.COM | MALANG - Kampung Cempluk berada pada kawasan lingkar kampus, khususnya Universitas Brawijaya (UB) Malang, yang secara geografis berada di batas sisi barat Kota Malang, Jawa Timur. Kampung ini ada di Dusun Sumberjo, Desa Kalisongo, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang.
Faktor Kekerabatan di Kampung Cempluk
Bertahun-tahun, tepatnya sebelum tahun 1990-an, kampung ini merupakan kampung yang terisolir karena tidak ada akses penunjang disebabkan kampung ini dikelilingi oleh Kalimetro.
Lahan kebun warga tergolong cukup luas kala itu, di luar ruang permukiman warga Sumberjo. Profesi mereka rata-rata sebagai petani, masuk kategori masyarakat produksi di wilayah agraris.
Berkembangnya waktu, selain kehidupan yang dinamis, seiring dengan budaya kebutuhan yang pragmatis, pengaruh luar dalam hal tuntutan peran ekonomi yang berbasis penguasaan lahan menjadi tren kala itu.
Aktivitas warga di daerah ini hampir 75 persen bergerak di bidang jasa, yaitu pertukangan serta buruh.
Interaksi sosial di masyarakat Kampung Cempluk ini masih terasa sangat organik atau seperti halnya interaksi di masyarakat kampung yang berbasis rural (kawasan perdesaan), sehingga masih kuat keterikatan secara psikologis lintas personal.
Keterikatan yang kuat di kampung ini dikarenakan adanya faktor kekerabatan dari beberapa keluarga besar yang mendominasi secara kuantitas, di mana karakter keluarga lama, apalagi di kawasan rural saat itu, masing-masing keluarga mempunyai lebih dari tiga anak. Bahkan ada yang sampai 10 anak.
Selain dipengaruhi oleh kuantitas orang dalam satu keluarga, ada budaya menarik di antara anak muda yang lebih banyak melakukan pernikahan hanya lintas RT atau lintas RW dalam satu dusun (kampung), sehingga ini yang memperkuat sistem komunikasi kekerabatan yang tentunya secara langsung berpengaruh pada security system social di Kampung Cempluk ini.
Menjadi minat para investor atau pemodal yang menangkap ruang di Kawasan Kampung Cempluk sebagai komoditas lahan yang strategis, terutama untuk ruang seni kaum urban.
Baca Juga: Di Malang, Duo Etnicholic Membaca Nusantara
Festival Kampung Cempluk
Pertama-tama, kita harus menyadari bagaimana kota tergantung pada kampung sebagai suatu sistem penunjang kehidupan sehari-harinya. Kampung adalah rumah (bagi para asisten rumah tangga dan sopir yang bekerja, tempat kos murah untuk pekerja kantor dan mahasiswa).
Kampung adalah sumber penyedia pekerja dan sistem penunjang kota, tempat jajan/warung murah di sekitar wilayah perkantoran pencakar langit.
Pendampingan kampung dengan perspektif berbeda sudah dilakukan sejak lama oleh berbagai pegiat kampung urban, seperti Urban Poor Consortium, Rujak Center for Urban Studies, dan berbagai kelompok lainnya.
Artikel Terkait
Kampung Cempluk Festival ke-11, Meluaskan Pandangan & Mempertajam Pikiran
Festival Danau Sentarum di Kapuas Hulu Kalimantan Barat, Dipromosikan ke-16 Negara
Bubur Ayak Khas Jambi Masuk Rekor MURI, Rangkaian Festival Batanghari
Dendi Santoso Soccer School Gelar Festival Sepak Bola Usia Dini
Budaya Jakarta Dikenalkan Elemwe saat Indonesia Festival Frankfurt